Tuesday 1 July 2014

Lucunya Kartun Korea Ini

Posted by Unknown at 20:34
1. LARVA


     Siapa yang tak kenal Larva, sebuah film kartun? Semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menyukai tayangan film kartun ini. Larva sendiri adalah kartun animasi produksi Korea Selatan. Di Indonesia, film kartun Larva ditayangkan di RCTI setiap jum’at sore pukul 16.30 WIB atau sabtu dan minggu pagi jam 07.00 WIB.
     

     Larva menceritakan dua larva yakni Yellow dan Red yang hidup di dalam selokan. Yellow rakus dan lugu sementara Red egois dan pemarah. Keduanya hidup di selokan bersama serangga-serangga lainnya. Terkadang, keduanya saling membantu tapi tak jarang pula bermusuhan memperebutkan makanan atau barang yang jatuh ke dalam selokan. Biasanya, Yellow dijahili Red tapi pada akhirnya Red-lah yang menderita. Semuanya dikemas dalam suasana lucu dan kocak.



     Larva berbeda dengan kartun pada umumnya. Di Larva, tidak ada suara keluar dari tokoh utama maupun tokoh lainnya. Suara yang ada hanya sebatas back sound-nya. Tapi justru inilah yang membuat film kartun satu ini menjadi semakin lucu. Alur ceritanya mengalir begitu saja dan menghibur.
Larva bisa menjadi tontonan alternatif yang menghibur pada jum’at sore atau sabtu dan minggu pagi. Jadi sempatkanlah waktu untuk menontonnya.


2. Pororo The Little Penguin
     Tayangan di Televisi banyak sekali yang kurang mendidik bagi Anak-anak. Meskipun Tayangan itu sudah berlebel tayangan anak yang kebanyakan Film Kartun dan Animasi. Karena biasanya terlalu banyak mengupas alam bawah sadar mereka sehingga banyak melambungkan nilai-nilai khayal dan imajinasi yang tinggi. Sehingga ditakutkan mereka akan terlalu dalam terbawa arus imajinasi. Kita harus menyadari Daya Imajinasi mereka memang tidak terbatas sampai menafikan kenyataan mereka adalah Akan tetapi tidak semua Film animasi dan Kartun kurang mendidik salah satunya adalah Film Animasi Berjudul PORORO The Litle Pinguin, Film Kartun Korea ini sangat mengagumkan. Baik dalam segi Animasi yang lumayan halus dan bagus maupun dari segi pendidikan. 
     Film ini di tujukan untuk Anak-anak terutama anak usia dini. Cerita yang mudah dimengerti dan pesan yang sangat menarik terkandung di dalam setiap episode film ini. Telah banyak Negara-negara lain yang telah menayangkan Film ini diantaranya adalah Spanyol, Amerika, Meksiko dan salah satunya ditayangkan di Indonesia.
     Dalam film ini berbagai karakter dimunculkan dan ditonjolkan diantaranya Pororo sang Pinguin yang Lucu, Krong seekor Dinosaurus yang Usil, Pobi beruang kutub yang bijaksana, Eddy Rubah yang pintar, dan Lupi berang-berang yang manis. Tentusaja dengan karakter mereka yang masih anak-anak dan polos. Gambar yang lucu dan menggemaskan, setiap tindakan mereka disertai dengan bunyi yang lucu sehingga anak-anak usia dini sangat menyukainya.

3. Bernard Bear


     Masih ingat kan sama si Bernard Bear?? Bernard Bear adalah nama dari si pemeran utama sekaligus judul film ini. Memerankan ide cerita seekor Beruang kutub yang selalu haus akan keingintahuannya terhadap sesuatu dan membuatnya selalu apes dan terjatuh. Berdurasi 3 menit di setiap episode ceritanya, sang beruang ditemani beberapa tokoh lain yaitu 2 Penguin kembar bernama Llyod dan Eva, serta Zack si kadal hijau.

     Bernard Bear merupakan sebuah animasi pendek atas kerjasama Perancis Korea dan Spanyol yang menceritakan seekor beruang kutub (sebagai karakter utama) bernama Bernard. Setiap episode berdurasi 3 menit. Animasi ini berfokus pada rasa ingin tahu dan kejahilan Bernard itu sendiri.

     Bahkan bisa dibilang kalo Bernard adalah beruang kutub tak berbulu, yang katrok, egois, gak sabaran. Tidak hanya sebagai pembuat masalah, tapi juga si penemu masalah. Animasi ini diproduksi oleh perusahaan Korea RG Animasi Productions Studios dan EBS, Spanyol BRB Internacional SA & M6 Prancis Métropole Télévision. Gaya animasinya adalah kombinasi animasi yang dihasilkan komputer dan cell animation. Sedangkan musik yang mengiringi animasi ini dibuat oleh Oscar Maceda Rodriguez.

     Bernard telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk seri Animasi Terbaik di Festival Film animasi Stuttgart (2006), Mipcom Jr Perizinan Challenge Award (2004), Prize in Children and Education di Dong-A International Festival of Cartoon & Animation (2004) dan menjadi finalis pada Festival Animasi Internasional Annecy. Film ini awalnya diproduksi pada tahun 2005 dan selesai tahun 2006. Menurut data yang ada, Bernard di putar laris di 32 Negara. Keluguan serta hasil gambar animasi yang mumpuni membuat film ini tampak hidup dan nyata.

4. Dibo The Gift Dragon

     Di film kartun ini ada 5 tokoh utama yang memiliki karakter yang berbeda-beda..

Dibo : Si Naga pemberi hadiah. Baik hati dan suka menolong. Bisa membuat semua impian menjadi kenyataan.
Bunny : Kelinci yang merasa dirinya cantik (narsis abis), suka warna pink, centil, suka menang sendiri.
Anne : Anak perempuan yang baik dan suka sekali memasak. Satu-satunya tokoh manusia di film kartun ini.
Ello : Si gajah yang suka pergi dengan naik mobil truk pemadamnya, agak bandel, jorok dan suka kebut-kebutan dijalan.
Crow : Burung gagak yang tau segalanya, pintar dan suka membaca buku.

     Tidak seperti Doraemon yang selalu memberi alat instant untuk mewujudkan segala impian, Dibo memberi hadiah melalui suatu proses pembelajaran. Misalnya dalam episode “Practice Makes Perfect”, dimana diceritakan Ello yang meminta hadiah kepada Dibo agar dirinya pintar disegala hal dan tidak ceroboh disegala hal. Dibo memberikan hadiah berupa album kenangan masa kecil Ello. Foto ketika Ello pertama kali mengendarai truk pemadam dan belajar berjalan. Disitu diperlihatkan, bahwa untuk menjadi pintar dan ahli diperlukan latihan berulang-ulang kali.

5. PUCCA

     Korea mempunyai satu karakter animasi yang uga telah mendunia, ia adalah “Pucca” yang kini telah berumur 11 tahun. Sebuah gedung di daerah Gangnam menjadi tempat lahirnya “Pucca”. Dalam sebuah rapat mingguan di ruang rapat sebuah perusahaan animasi, saat itu lah pencipta “Pucca” mempresentasikan ide-nya tentang karakter Pucca ini. Pada kenyataannya, Pucca ternyata lebih populer di dunia internasional dari pada di negara asalnya Korea. Imagenya sebagai seorang gadis asia yang lebih dominan dari kekasihnya telah memenangkan hati orang-orang di lebih dari 150 negara di seluruh dunia, telah menghasilkan 466 juta dollar Amerika dengan penghasilan 14 juta dollar hanya dari royaltinya saja. Popularitas Pucca semakin meningkat ketika para bintang Hollywood seperti Gwyneth Paltrow ikut datang ke pesta peluncuran Pucca di Amerika Serikat. Lebih dari itu, Pucca juga terpilih sebagai tokoh kartun terpopuler di Amereka Selatan, bahkan mengalahkan kepopuleran Mickey Mouse dan Hello Kitty.
     Pucca dengan matanya yang sipit dan baju merahnya telah memenangkan hati orang-orang di seluruh dunia. Dalam wawancaranya, Kim Bu-gyeong, CEO VOOZ mengatakan “”Pucca” sangat populer di Prancis, Brazil dan Cina karena telah ditayangkan di stasiun televisi di negara-negara tersebut. Aku pikir “Pucca” memang dibuat agar bisa menembus pasar internasional”. Meskipun telah mencapai sukses besar, para staff dari VOOZ (perusahaan animasi yang memproduksi “Pucca”) tetap terus bekerja keras untuk membuat cerita dan menyempurnakan design Pucca agar dapat tetap dicintai. Ketekunan menjadi akar dari kesuksesan Pucca, dan CEO Kim Bu-gyeong mewujudkan dengan penuh semangat. Pucca dibuat 11 tahun yang lalu oleh Kim Bu-gyeong untuk menyaingi kepopuleran Mickey Mouse. Ia memberikan Pucca warna yg kuat dan berani sesuai dengan target pasar yang ditujunya. Walau begitu, pada awalnya respon masyarakat terhadap “Pucca” tidaklah seantusias sekarang. Kim Bu-gyeong, mengatakan “”Pucca” banyak menerima kritikan di awal pemunculannya di industri animasi Korea karena konsepnya yang dianggap terlalu kasar. Awalnya memang sulit, tapi aku tetap memegang tegus konsep aslinya karena aku pikir karakternya yg agak kasar itu lah yang menjadi dayatariknya”.
     Situasi yang berbeda datang di pasar global untuk “Pucca”. Pucca banyak mendapat tawaran kerjasama dari perusahaan animasi besar dunia seperti Walt Disney dan Warner Brothers. Formula sukses dari Pucca adalah justru di unsur lokalnya. Proses produksi dan pemasarannya diserahkan pada pihak luar Korea, sementara untuk pembuatan kontennya tetap dilakukan oleh perusahaan lokal Korea. Walaupun Pucca telah dibuat dalan 3000 lebih macam produk, namun tidak satupun dari produk-produk tersebut yang diproduksi secara masal di Korea.
     Walau begitu, perusahaan VOOZ telah mengantongi 14 juta dollar Amerika hanya dari royaltinya saja. Sekarang Pucca telah berumur 11 tahun dan masih terus berkembang. Untuk kedepannya pencipta dari karekter Pucca ini ingin membuka sebuah taman bermain yang khusus untuk pecinta Pucca. Di Indonesia sendiri untuk animasinya sendiri Pucca memang belum pernah ditayangkan di stasiun televisi nasional ataupun lokal, tapi produk-produk dengan gambar Pucca sudah cukup banyak beredar dan disukai. 

0 comments:

Post a Comment

 

Summer Bee Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review